EnglishFrenchGermanItalianPortugueseRussianSpanish

16 Mei 2011

TIGA PERISTIWA PENTING WAISAK

Tri Suci Waisak

Kita semua tahu, Waisak memperingati tiga peristiwa penting: Kelahiran Pangeran Siddharta, Pencapaian Pencerahan Sempurna (Menjadi Buddha), serta Buddha Parinibbana (Kematian).

Kelahiran
Peristiwa pertama adalah kelahiran Pangeran Siddharta, seorang calon Buddha. Merupakan suatu peristiwa yang luar biasa bahwa telah lahir seorang calon Buddha di dunia ini, dan tentunya hal ini patut kita kenang. Tetapi lebih dari sekedar mengenang kelahiran dari Pangeran Siddharta,justru kita menemukan bahwa makna yang sesungguhnya adalah lebih kepada proses kelahiran itu sendiri. Kita semua ada dan hidup di bumi ini karena kita dilahirkan, dan kita tahu bahwa selama masih ada kelahiran, berarti kita masih terjebak dalam samsara. Seharusnya kita berusaha untuk tidak terlahir kembali, seperti yang telah ditunjukkan oleh Buddha sendiri. Tetapi disamping itu, kita juga patut mensyukuri kelahiran kita sebagai manusia, yang sulit terjadi. Dengan kelahiran sebagai manusia berarti kita berkesempatan untuk mencapai pembebasan sejati, dan untuk itu kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan yang ada ini.

Pencapaian Pencerahan Sempurna
Peristiwa kedua adalah bagaimana Pangeran Siddharta menjadi Buddha. Pangeran Siddharta merasakan ketidakpuasan dalam hidup ini, mengapa orang bisa menderita sakit, mengapa orang bisa menjadi tua, mengapa orang akan berakhir dengan kematian, sampai beliau menyadari bahwa semua manusia memang akan mengalami yang namanya kelahiran, menjadi tua, menderita sakit dan akhirnya akan mati. Saat melihat seorang petapa, beliau jadi bertekad untuk menemukan jalan pembebasan dari penderitaan itu. Bukanlah sesuatu yang mudah untuk bisa memperoleh hal tersebut, bahkan cara yang ekstrim sekalipun pernah dijalani oleh Pangeran Siddharta. Apa yang telah dilalui oleh Pangeran Siddharta dalam mencapai pencerahan sempurna dan menjadi Buddha adalah sebuah proses. Mulai dari berguru pada satu guru ke guru yang lain, dan mengalami banyak rintangan, sampai akhirnya semua berhasil dilalui dan menjadi Buddha (yang ‘Sadar’). Ini adalah suatu peristiwa yang sangat penting bagi kita manusia, karena dengan ‘kesadaran’ yang diperoleh-Nya, kita semua dapat mengetahui jalan untuk membebaskan diri dari samsara.
makna dari pencapaian pencerahan sempurna ini adalah pada ‘tindakan’ yang telah diambil oleh Pangeran Siddharta, dan pada proses dalam usaha pencapaian itu sendiri. Pangeran Siddharta dilimpahi dengan segala kemewahan sebagai seorang putra raja, namun beliau dengan tekad yang kuat untuk membebaskan manusia dari penderitaan duniawi dan menemukan kebahagiaan sejati, telah mengambil ‘langkah besar’ dengan meninggalkan semua yang beliau miliki.
Begitu pula dalam kehidupan kita saat ini, apakah kita akan ‘bertindak’ dan mengambil ‘langkah’ untuk berjalan di jalan yang sudah ditunjukkan-Nya? Kebanyakan kita sudah mengetahui, tetapi sudahkah kita menjalaninya?
Dan seperti halnya Buddha, butuh proses yang panjang, halangan dan rintangan dalam mencapainya, begitu juga yang akan kita alami. Meskipun sulit, Pangeran Siddharta tetap tidak menyerah sehingga dapat berhasil, lalu bagaimana dengan kita? Mampukah kita bertahan dan berjuang terus untuk mencapainya, dengan segala kesulitan yang ada?

Parinibbana (Kematian)
Peristiwa terakhir di hari Waisak adalah peristiwa wafat (parinibbana) Buddha. Mengapa Buddha harus wafat? Karena memang seharusnya seperti itu, karena setiap manusia akan mengalami kematian. Jika Buddha tidak wafat, justru akan mematahkan apa yang sudah diajarkan oleh-Nya sendiri, bahwa segala yang terkondisi adalah tidak kekal (anicca).
Peristiwa ini memiliki makna yang tak kalah pentingnya dibandingkan kedua peristiwa lainnya. Kematian adalah hal yang pasti, itu yang harus kita sadari. Selama ada kelahiran, kematian sudah menanti. Moment Parinibbana Buddha harusnya menyadarkan kita bahwa hidup ini anicca, bahkan seorang Buddha sekalipun tidak dapat lari dari kenyataan ini. 
Dengan demikian, memaknai peristiwa ini, hendaknya kita menyadari bahwa kematian bisa kapan saja menghampiri kita, dan itu adalah pasti. Sekarang bagaimana kita bisa siap menghadapi kematian?

kesimpulannya
Peringatan Waisak tidak hanya sebagai tiga peristiwa penting yang sudah dilalui oleh Buddha. Tetapi lebih dari pada itu, makna Waisak yang sesungguhnya adalah menyadari bahwa kita belum terbebas dari siklus kelahiran dan kematian.dan akankah kita siap untuk menghadapinya?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar